Selasa, 10 Januari 2017

Resensi: Bangkit Setelah Patah Hati


Judul: Ubah Patah Hati Jadi Prestasi
Penulis: Dwi Suwiknyo
Penerbit: Quanta
Cetakan: I, Oktober 2016
Tebal Buku: 280 halaman
ISBN: 978-602-02-9393-6

Patah hati bisa berdampak pada menurunnya semangat untuk bergerak hingga mengurangi produktivitas seseorang. Kondisi hati yang dilanda kegundahan, tidak tenang, membuat pekerjaan dan kegiatan lain menjadi terganggu. Wajar bila manusia bersedih hati akibat situasi yang tidak diinginkan, tetapi ada yang jauh lebih penting dari itu, yakni bagaimana cara kita menjadikan patah hati sebagai awal dari menggapai prestasi.

Bukan hanya lantaran putus cinta, hinaan, dianggap remeh oleh orang lain juga bisa mematahkan hati seseorang. Tetapi bagaimana bisa maju kalau terus-terusan terpuruk pada masa lalu atau hal-hal yang tidak menyenangkan? Sementara masa depan sudah harus dirancang dan diperjuangkan.

Melalui bukunya, Dwi Suwiknyo menawarkan beragam solusi untuk si patah hati lewat uraian, kiat, serta kisah-kisah inspiratif. Kisah, yang akan membawa pembacanya terpacu untuk menjadi pribadi yang berprestasi. Contohnya saja, kisah salah satu artis Hong Kong terkaya, Chow Yun Fat. Siapa yang mengira bahwa di masa lalunya ia seorang bell boy  di sebuah hotel.

Ketika itu, Chow Yun Fat diminta untuk mencuci mobil mewah tamunya. Namun, ia malah dihina dan dimaki oleh sang atasan karena mencoba masuk ke mobil mewah itu dan berlagak menyetir. Ia hanya tersenyum, tidak membantah, dan malah menjadikan hinaan itu sebagai bahan  bakar untuk terus bekerja keras. Kini, ia telah mengoleksi puluhan mobil serta rumah mewah (halaman 31-32). Ini yang mesti kita contoh. Kesanggupan mengubah hinaan menjadi prestasi.

Lalu kisah seorang Jack Ma, miliarder kelas dunia yang dulunya begitu akrab dengan kegagalan dan penolakan. Ditolak tiga universitas, 30 tempat kerja, sempat membuatnya putus asa. Namun kebutuhan biaya hidup mendesaknya untuk terus bekerja. Dimulai dari bisnis kecil-kecilan yang bahkan dianggap ide bodoh oleh banyak orang. Di tahun-tahun berikutnya ia dinobatkan sebagai orang terkaya di China (halaman 33). Temukan pula kisah inspiratif lainnya yang penulis suguhkan dalam lembaran-lembaran bukunya.

Untuk mencapai sukses dan berprestasi memang tidak mudah. Ada fase tertentu yang mesti dilalui sebelum kesuksesan itu berhasil diraih. Perjuangan tanpa henti. Juga upaya untuk tidak mudah goyah karena suara-suara sumbang yang tidak jarang membuat ciut nyali.

Sebab kondisi mental yang mudah goyah dan rapuh bisa membuat lemah dan berat dalam menjalani hidup. Oleh karenanya, ada tahapan yang mesti dilakukan untuk menyehatkan mental. Yaitu dengan mengenal dan berani mengambil risiko. Sebelum bertindak, pastikan kita telah punya gambaran mengenai keuntungan dan akibat-akibat lainnya. Pahami pula perbedaan mendasar antara nasib dan takdir (halaman 47-48). Tahapan selanjutnya, bisa disimak dalam buku ini dengan lebih lengkap.

Selain pembahasan di atas, buku ini juga memuat lembar renungan di tiap akhir babnya. Di bab tertentu bahkan tersedia daftar pertanyaan untuk mengukur kualitas mental, mengecek potensi kecerdasan, hingga tes semangat juang.

Bacaan yang komplit, menarik, serta syarat perenungan ini cocok dibaca bagi remaja dan dewasa. Terutama untuk pribadi yang sedang patah hati agar segera memperoleh semangat baru demi menyongsong hari esok yang lebih baik. Membangun kepercayaan diri, tidak larut dalam kesedihan masa lalu, terus menggali potensi yang dimiliki, dan bermental tangguh adalah poin-poin  penting dalam buku ini yang sepatutnya bisa kita terapkan.[]
***

(Pernah dimuat di Kabar Madura, 5 Januari 2017)